Pelatihan Dasar Dokumen Kargo

Pembukaan Pelatihan Dasar Dokumen Kargo oleh Dosen Politeknik Negeri Medan Jurusan Administrasi Niaga

Materi Pelatihan

Kabid Kepelabuhan DPD. GPEI Sumut (Drs. Syahbuddin Pasaribu ) memberikan materi pelatihan Kargo Ekspor pada peserta di Politeknik Negeri Medan

Kunjungan Ke Pelabuhan

Kabid Kepelabuhan DPD. GPEI Sumut (Drs. Syahbuddin Pasaribu ) memberikan arahan saat berkunjung ke Pelabuhan Belawan

Rapat Nasional

Ketua DPD. GPEI Sumut ( H. BP. Rambe ) saat ikut serta dalam Rapat Nasional GPEI Seluruh Indonesia di Jakarta

Press Release

DPD. GPEI Sumut ( Ketua : H. BP. Rambe ) adalah GPEI yang Syah di Sumatera Utara, dapat dibuktikan melalui surat edaran dari DPP. GPEI ( Ketua : Benny Soestrisno & Sekretaris :Toto Dirgantoro )

GPEI dan Polmed Gelar Pelatihan Ekspor dan Kargo

MedanBisnis - Medan. Politeknik Negeri Medan (Polmed) didukung DPD GPEI Sumatera Utara (Sumut), belum lama ini mengadakan pelatihan dan tes uji kompetensi dokumen kargo. Pelatihan dan tes tersebut digelar dalam rangka persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku tidak lama lagi.
Menurut Faisal, Pengurus GPEI Sumut, melalui kuliah umum serta tes kompetensi tersebut diharapkan mahasiswa dan mahasiswi akan lebih mengerti akan proses ekspor maupun pengiriman barang.

"Diharapkan bisa lebih memahami dasar-dasar teori yang disampaikan oleh praktisi dari DPD GPEI Sumut S Pasaribu," jelasnya kepada MedanBisnis, kemarin.

Lebih jauh dikatakan dosen dari Polmed Agus Rangkuti, tujuan utama kerja sama ini didasarkan oleh minimnya pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi belakangan ini akan permasalahan ekspor maupun pengiriman barang.

"Sementara melihat data statistik yang ada, potensi ekspor dari Sumut maupun pengiriman barang dari Sumut sangat besar. Baik itu ekspor holtikultura, hasil alam dan industri. Atau pengiriman barang kebutuhan industri yang mendapatkan kemudahan dan supor pemerintah," jelas Agus.

Melihat materi yang menarik seputar ekspor maupun pengiriman barang, menurut Agus, memperoleh perhatian besar dari mahasiswa maupun mahasiswi Polmed. Perhatian tersebut menurutnya perlu ditindaklanjuti lebih jauh lagi.

Turut hadir saat pembukaan pelatihan dan tes tersebut digelar Ketua Jurusan Administrasi Niaga Nursiah Fitri dan dosen-dosen lainnya dari Polmed.

Pada kesempatan itu, dijelaskan Nursiah kalau Politeknik Negeri Medan juga menerima mahasiswa D1 untuk Ekspor Impor mulai tanggal 31 Agustus hingga 9 September mendatang. (rizanul)

Bank Harus Bangun Kemitraan Perguruan Tinggi

Medan, (Analisa). Perbankan harus membangun kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi di Sumatera Utara untuk mendorong mahasiswa terjun ke dunia bisnis.
Kemitraan dengan perguruan tinggi ini dinilai sangat strategis untuk mencetak  pelaku usaha  muda kreatif dan inovatif di masa mendatang.

“Dalam hal ini memang perlu campur tangan perbankan sebagai fasilitator di bidang pendidikan dan latihan atau diklat bidang bisnis”, kata praktisi bisnis Faisal kepada Analisa ,Rabu (26/8)

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jaya Wijaya Jakarta ini mengemukakan hal itu seusai memberi kuliah umum dan test kompetensi  bagi mahasiswa/i D-1 Ekspor-Impor  Politeknik Medan.

Faisal melihat di pulau Jawa hampir semua bank bekerja sama dengan perguruan tinggi.  

Sehingga banyak mahasiswa dari berbagai jurusan mampu berkiprah di sektor wirausaha, pertanian maupun tehnik.

Namun di Sumut katanya sedikit sekali lembaga keuangan yang siap menjalin kerjasama maupun sebagai fasilitator terhadap diklat yang  bermanfaat bagi generasi muda potensial ini.

“Saya mengapresiasi Politeknik Medan yang membuka jurusan Administrasi  Niaga serta memiliki  matakuliah  Perdagangan Ekspor-Impor”, ucap Faisal yang juga pengurus DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut ini.

Mahasiswa ini perlu terus dibina dan diberdayakan menjadi entrepreneur tangguh. Soalnya jumlah pengusaha  profesional Indonesia termasuk di Sumut masih sedikit dibanding dengan negara  kawasan ASEAN lainnya.

“Bayangkan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata. Persaingan ketat mengerikan.  Tak heran untuk profesi supir taksi pun mungkin  kita bisa ditaklukkan  warga asing”,  sebut Faisal

Justru itu tambah dia, basis generasi  wirausaha yang ada di sejumlah  perguruan tinggi jangan dilihat sebelah mata. Tapi gemblengkan mereka sesuai dengan disiplin ilmu.

“Selain perbankan, asosiasi  bisnis lainnya juga harus berperan aktif mendidik mahasiswa  agar mampun terjun di berbagai sektor usaha.  

Bukalah visi mereka ke depan”, pinta Faisal seraya mempertanyakan apa produk Medan sekarang yang  bisa mengimbangi  Bali dan Jawa. (bay)