Bank Harus Bangun Kemitraan Perguruan Tinggi

Medan, (Analisa). Perbankan harus membangun kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi di Sumatera Utara untuk mendorong mahasiswa terjun ke dunia bisnis.
Kemitraan dengan perguruan tinggi ini dinilai sangat strategis untuk mencetak  pelaku usaha  muda kreatif dan inovatif di masa mendatang.

“Dalam hal ini memang perlu campur tangan perbankan sebagai fasilitator di bidang pendidikan dan latihan atau diklat bidang bisnis”, kata praktisi bisnis Faisal kepada Analisa ,Rabu (26/8)

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jaya Wijaya Jakarta ini mengemukakan hal itu seusai memberi kuliah umum dan test kompetensi  bagi mahasiswa/i D-1 Ekspor-Impor  Politeknik Medan.

Faisal melihat di pulau Jawa hampir semua bank bekerja sama dengan perguruan tinggi.  

Sehingga banyak mahasiswa dari berbagai jurusan mampu berkiprah di sektor wirausaha, pertanian maupun tehnik.

Namun di Sumut katanya sedikit sekali lembaga keuangan yang siap menjalin kerjasama maupun sebagai fasilitator terhadap diklat yang  bermanfaat bagi generasi muda potensial ini.

“Saya mengapresiasi Politeknik Medan yang membuka jurusan Administrasi  Niaga serta memiliki  matakuliah  Perdagangan Ekspor-Impor”, ucap Faisal yang juga pengurus DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut ini.

Mahasiswa ini perlu terus dibina dan diberdayakan menjadi entrepreneur tangguh. Soalnya jumlah pengusaha  profesional Indonesia termasuk di Sumut masih sedikit dibanding dengan negara  kawasan ASEAN lainnya.

“Bayangkan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata. Persaingan ketat mengerikan.  Tak heran untuk profesi supir taksi pun mungkin  kita bisa ditaklukkan  warga asing”,  sebut Faisal

Justru itu tambah dia, basis generasi  wirausaha yang ada di sejumlah  perguruan tinggi jangan dilihat sebelah mata. Tapi gemblengkan mereka sesuai dengan disiplin ilmu.

“Selain perbankan, asosiasi  bisnis lainnya juga harus berperan aktif mendidik mahasiswa  agar mampun terjun di berbagai sektor usaha.  

Bukalah visi mereka ke depan”, pinta Faisal seraya mempertanyakan apa produk Medan sekarang yang  bisa mengimbangi  Bali dan Jawa. (bay)